Jumat, 11 Mei 2012

colition

H- 1 COLITION ORGANAIZER
ngumpul bareng kanca kanca , mempersiapkan untuk lomba besok.
rame rame melihat suasana malam di kampus, ditemani semilir angin malam dan juga di bawah atap langit yang penuh bimtang.
berbagi rasa berbagi cerita, bersatu dengan penuh suka cita]
semangat kebersamaan,
 bersam kita bisa
 bersama kita kuat,
\bersama akan lebih baik
cerita tentang masa muda yang penuh dengan logika dan juga rasa . selalu jadi sesuatu yang berbeda, berharap akan selalu menjadi yang akan terus abadi dan berkeelanjutan.daun bergufguran di temani dinginya malam, dan aku pun lupa dengan air, melupakan sngguh berat = m.g diman m= massa benda dan gadlah gravitasi bumi.bila kita meas keberatan akan sautu emosi kita bisa mengganti dengan selisih dari energi kinetik maupun potensial dalam hati yang akan menyebbkan berosilasinya ,tumbuh tumbuhan saling bergoyang ria diiringi dengan musik malam. bulan tak mampu keluar, karena terhalang indahnya bimtag....

Senin, 07 Mei 2012

entropi


entropi  adalah derajat ketidak teraturan suatu sistem.
bila dalam suatu sistem terdapat perbedaan yang snagat tinggi yaitu maka tingkat ketidakteraturan suatu sistem smakin besar. misalkan dalam sebuah koin terdapat dua buah sisi yang mana salah satu sisinya berbeda dengan sisi yang lain. apabila kita memiliki sepuluh koin , yang selanjutnya koin tersebut kita kocok dan selanjutnya kita sebar maka peluang munculnya sisi koin yang berbeda adlah sama sama lima puluh persen.begitu juga denga entropi apabila ada dua buah kontainer yang di hubungkan dengan katub, apabila salah satu kontainer terdapat satu buah molekul gas kemudian katub yang menghubungkan antara kedua kontainer tersebut di buka , maka peluang molekulitu ada di kontainer pertam atau kedua adala lima puluh lima puluh.selanjutnya bila ada dua molekul, dan kemudiaan katub di buka maka kedua molekul tersebut juga mempunyai peluang yang sama yaitu lima puluh lima puluh.begitu seterusnya untuk puluhan, ratusan , bahkan ribuan molekul. entropi hanya bergantung pada keadan akir dan keadan awal.
 pada mesin engie(heat engine) prosesnya adalah mengubahenergi panas mikroskopik menjadi makroskoppik usaha.kemudian energi totalnya sama dengan  total energi keluar, dan slanjutnya tidak semua energi dapat diubah menjadi usaha.

Sabtu, 05 Mei 2012

percobaan efek zeeman


            efek zeeman adalah suatu peristiwa diamana terpisahnya suatu garis spektral dari suatu atom yang semula satu menjadi tiga yang diakibaykan oleh mdan magnet. Pada percobaan efek Zeeman yang bertujuan mempelajari prinsip terjadinya efek Zeeman dan mengamati efek Zeeman untuk menentukan magnetan Bohr elektron. Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain irish diaphragm, fabry Perot Etalon berlensa convex, analyser, screen dengan sekala micrometer, filter cahaya dan lampu cadnium (Cd). Pada prinsipnya percobaan ini dilakukan pengamatan mengenai spektrum yang tebentuk ketika sebuah atom diberi pengaruh medan magnet. Medan magnet yang diberikan berasal dari sebuah kumparan yang diberikan arus listrik sehingga menghasilkan medan magnet yang besar. Kemudian di antara kumparan tersebut dipasang lampu cadnium sebagai sumber atom. Lampu cadnium (Cd) ditempatkan di antara kutub-kutub elektromagnet. Pada rangkaian ini terdapat interferometer sehigga hasil di layar berupa pola gelap terang yang membentik cincin. Pola cincin ini merupakan hasil interferensi dari atom yang berada pada lampu kadnium (Cd).  Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pola gelap dan terang muncul  ketika dipengaruhi medan magnek pola tersebut akan terpecah dan memilki jari ajri yang berbeda dari data yang diperoleh maka dapat diketahui besarnya magneton bohr pada percobaan ini. Dimana setelah dipengaruhi medan magnet spectrumnya akan pecah sehingga memiliki lebihh dari satu jari-jarinya.
selanjutnya dari percobaan dilakukan dua buah variasi pengambilan data yaitu dengan voltase naik dan voltase turun yang di ambil sebanyak sepuluh buah data untuk masing masing variasi tersebut.sedankan variabel variabel yang di cari adalah, variabel bebasnya adalah arus  yang di berikan.sedangkan varibel yang di cari adalah jari jari dari frinji yang mana jari jari tersebut di bedakan menjadi dua yaitu jari jari dalam dan jari jari luar.yang mana diukr di dalam atu sampai pada sianar gelp terng keempat.dari data tersebut selanjutnya di cari denga perhitungan untuk menetukan nilai dari ∆v/2 dan juga besarnya medan magnet dari arusnya dapat di tentukan nilai dari medan magnet tersebut.kemudian dari dua variabel tersebut dibuat grafik hub antara B dengan ∆v/2 tadi di mana sumbu x adalah variabel bebasnya yaitu yang berhubungan dengan i yaitu medan magnet, sedangkan variabel terikatnya adalah ∆v/2. dari grafik tersebut diapatkan gradien dari persamaan garis tersebut, yang mana dari gradien tersebut dapat dicari nilai magneton bohrnya.yang besarnya adalah 9.273*10^-24 J/T.
dari efek zeeman tersebut dapat diketahui kelemahan dari teori atom bohr, yaitu tidak biasa menjelaskan tentang teori atom bohr.

Kamis, 03 Mei 2012

MAKALAH OPTIKA PEMANTULAN DAN PEMBIAAN



MAKALAH OPTIKA
PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA




Disusun Oleh :
EKO SETIAWAN      M0210021

KELOMPOK 1A:
ANA USWATI              M0210012
EKO SETIAWAN        M0210021
IMAM GOSAN A.        M0210029
                                  



JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

PERCOBAAN
PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

ABSTRAK
Percobaan Pemantulan dan Pembiasan Cahaya telah dilakukan Percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali percobaan ,yaitu dengan menggunakan prisma plan parallel,prisma setengah lingkaran dan juga prisma segitiga.prinsip dari percobaan ini adalah mengamati sinar datang  i yang terbentuk dengan menembakan sinar laser ke dalam sebuah kaca ,yang mana sinar tersebut akan di biaskan dan akan terbentuk pergeseran dari sinar datang dengan sinar pantul tersebut.selain itu hubungan antara sin i( sinar datang ) dengan sin r ( sinar pantul ) dapat digunakan untuk menentukan nilai dari indeks bias benda tersebut. Dimana dalam percobaan ini diperoleh indeks bias kaca adalah 1,4594 sedangkan dari perhitungan adalah 1,6.selain itu pada percobaan kedua untuk menentukan nilai pemantulan internal pada prisma setengah lingkaran adalah sebesar  300 ,400 , 500 . sedng untuk percobaan ketiga dengan prisma segitiga diperoleh sudut deviasi minimumnya adalah 300 pada percobaan sedangkan dengan perhitungan adalah 100.

Kata Kunci: pemantulan, pembiasan, pergeseran, sudut deviasi

I.              PENDAHULUAN
A.    Tujuan percobaan
1.      Dapat memahami pemantulan dan pembiasan pada prisma plan parallel,prisma segitiga ,dan prisma setengah lingkaran.
2.      Dapat mencari nilai n (indeks bias) prisma plan parallel dan d (pergeseran ) pada prisma plan parallel.
3.      dapat mencari sudut deviasi minimum (δ) pada prisma segitiga.



B.     Latar belakang
Dialam ini banyak fenomena fenomena fisika yang sangat  menarik untuk dipelajari.banyak fenomena fenomena yang membuat kita merasa takjub dan bersyukur kepada tuhan yang maha kuasa. Misalnya saja peristiwa pada saat kita melihat kolam yang airnya jernih ternyata kelihatan dangkal. Padahal pada kenyataanya kolam tersebut dalam.selain itu bila kita memasukan pensil kedalam gelas yanga didalamnya telah diisi dengan air bening,maka bila kita lihat dari samping pensil tersebut akan kelihatan bengkok.kemudian terjadinya pelangi.terjadinya fatamorganaselain itu aplikasi serat optik. peristiwa peristiwa tersebut diakibatkan oleh proses pembiasan dan juga pemantulan .untuk mempelajari proses proses yang terjadi pada pembiasan dan pemantulan maka dilakukanlah percobaan ini.

C.     Manfaat
-  Di gunakan untuk jaringan komunikasi (kabel serat optik)
-  di gunakan untuk membantu menyembuhkan penyakit mata,
-  di gunakan untuk kompor cahaya
-  untuk menambah ilmu tentang pembiasan dan pemantulan
-  di gunakan untuk mengembangkan teknologi di bidang optika
-  di gunakan untuk mengamati benda benda langit (teleskop)
-  di gunakan untuk mengamati benda benda yang amat kecil (mikroskop)
D.    Dasar teori
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Karena itu cahaya dapat merambat baik melalui medium ataupun tanpa medium (vakum). Ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya disebut optika, yang dibagi menjadi dua: optika geometris dan optika fisis. Optik geometris mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan, sedangkan optika fisis mempelajari tentang polirisasi, interferensi, dan difraksi cahaya.  (Adit, 2010)
Apabila berkas cahaya atau sinar mengenai suatu medium atau berpindah dari medium satu ke medium yang lain, maka akan mengalami dua gejala, yakni: pemantulan dan pembiasan. Namun karena sifat medium, dua gejala tersebut salah satu lebih dominan daripada yang lain. Jika berkas cahaya mengenai cahaya, maka gejala yang lebih dominan adalah pemantulan dari pada pembiasan. Begitu juga bila berkas cahaya mengenai benda bening, misalnya: air, lensa, maka gejala yang lebih dominan adalah pembiasan.
Perbedaan cepat rambat cahaya antara satu medium dengan medium lain menyebabkan peristiwa perubahan arah rambat (pembelokan) cahaya pada batas dua medium tersebut. Jika seberkas cahaya melalui bidang batas antara dua buah medium yang berbeda tingkat kerapatannya, cahaya akan mengalami perubahan arah ramabt atau dibelokkan. Peristiwa pembelokkan cahaya pada batas dua medium disebut pembiasan. Jadi,  pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya setelah mengalami perubahan medium.
Misalkan cahaya merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju ke medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v2 dan cahaya dibiaskan dengan sudut bias r seperti diperlihatkan pada Gambar di bawah :
Pada contoh di atas terlihat sinar datang (i) > sinar bias (r) atau dengan kata lain sinar bias mendekati garis normal....terjadi ketika sinar menembus batas bidang dari medium yang renggang ke medium yang lebih rapat. bila sinar berasal dari sebaliknya yakni dari medium rapat ke medium yang lebih rengang maka sinar menjauhi garis normal (i < r).
Pada proses pembiasan berlaku Hukum SNELLIUS:
(Anonim, 2010)
Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh W. Snellius, menurutnya apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang datar yang rata, maka akan berlaku aturan-aturan sebagai berikut :
1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r )
1-pemantulan-cahaya (Ali Yaz, 2007)
Pemantulan Internal Sempurna (Total Internal Reflection)
Pemantulan internal sempurna adalah pemantulan yang terjadi  pada bidang batas dua zat bening yang berbeda kerapatan optiknya.
 





v  Cahaya datang yang berasal dari air (medium optik lebih rapat) menuju ke udara (medium optik kurang rapat) dibiaskan menjauhi garis normal (berkas cahaya J).
v  Pada sudut datang tertentu, maka sudut biasnya akan 90O dan dalam hal ini berkas bias akan berimpit dengan bidang batas (berkas K). Sudut datang dimana hal ini terjadi dinamakan sudut kritis (sudut batas).
Sudut kritis adalah sudut datang yang mempunyai sudut bias 90O atau yang mempunyai cahaya bias berimpit dengan bidang batas.
v  Apabila sudut datang yang telah menjadi sudut kritis diperbesar lagi, maka cahaya biasnya tidak lagi menuju ke udara, tetapi seluruhnya dikembalikan ke dalam air (dipantulkan)(berkas L). Peristiwa inilah yang dinamakan pemantulan internal sempurna Syarat terjadinya pemantulan internal sempurna :
1) Cahaya datang berasal dari zat yang lebih rapat menuju ke zat yang lebih renggang.
2) Sudut datang lebih besar dari sudut kritis.
Beberapa peristiwa pemantulan sempurna dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
a.         Terjadinya fatamorgana
b.         Intan dan berlian tampak berkilauan
c.         Teropong prisma
d.        Periskop prisma
e.         Serat optik, digunakan pada alat telekomunikasi atau bidang kedokteran. Serat ini digunakan untuk mentransmisikan percakapan telefon, sinyal video, dan data komputer.

Pembiasan Cahaya pada Prisma





Bahan bening yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang bersudut disebut prisma. Besarnya sudut antara kedua permukaan itu disebut sudut pembias (b).
Apabila seberkas cahaya masuk pada salah satu permukaan prisma, cahaya akan dibiaskan dari permukaan prisma lainnya. Karena adanya dua kali pembiasan, maka pada prisma terbentuklah sudut penyimpangan yang disebut sudut deviasi.
Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan dari perpanjangan cahaya datang dengan perpanjangan cahaya bias yang meninggalkan prisma.
P, Q, R, dan S menyatakan jalannya cahaya dari udara masuk ke dalam prisma kemudian meninggalkan prisma lagi. (Johan, 2008)

II.           METODOLOGI PERCOBAAN
A.    Alat dan Bahan
1.      Kaca prisma plan paralel                                     1 buah
2.      Kaca prisma segitiga                                           1 buah
3.      Kaca prisma lengkung                                        1 buah
4.      Laser pointer                                                       1 buah
5.      Penggaris                                                            2 buah
6.      Busur derajat                                                      1 buah
7.      Kertas                                                                 secukupnya
8.      Jarum pentul                                                       secukupnya

B.     Cara Kerja
Percobaan I:  Pembiasan pada kaca prisma plan paralel
1.      Prisma plan paralel diletakan pada selembar kertas ,
2.      Garis normalnya ditentukan terlebih dahulu. Untuk mempermudah garis normal tersebut dibuat pada kertas yang ada dibawah prisma .ingat garis normal harus sejajar dengan prisma,
3.      Laser ditembakan hingga membentuk sudut terhadap normal,
4.      Dilakukan beberapa variasi sudut, antara sudut yang terbentuk laser dengan garis normal.
5.      Sudut tersebut diukur sebagai sudut datang,dan  sudut yang keluar dari sisi lain prisma juga diukur sebagai sudut bias,
6.      Dilakukan beberapa variasi sudut datang,
7.      Hasilnya dicatat kemudian diamati,
Percobaan II: Pemantulan internal blok kaca setengah lingkaran.
1.      Prisma setengah lingkaran di letakkan pada selembar kertas,
2.      Buat sudut normal tepat melalui tengah tengah lingkaran,
3.      Laser pointer ditembakan ke pusat lingkaran hingga membentuk sudut
4.      Dilakukan beberapa variasi sudut datang,
5.      Hiting dan dicatat apabila sudut datang sama dengan sudut pantul,
Percobaan III: Sudut deviasi minimum pada prisma segitiga
1.      Pisma segi tiga diletakan pada selembar kertas,
2.      Garis normal dibuat tegak lurus terhadap sisi segitiga
3.      Laser ditembakkan ke titik garis normal tersebut sehingga membentuk sudut ,sudut tersebut dicatat,
4.      Catat pula sudut yang keluar dari sisi lain prisma ,berapa sudutnya ,
5.      Sudut deviasi minimum yang terbentuk  dicatat,
6.      Dilakukan dengan beberapa variasi dengan sudut datang yang berbeda beda,




                C.          Skema percobaan
Percobaan I: Pembiasan pada kaca plan paralel


 






Percobaan II: Pemantulan Internal
 





Percobaan III: pembiasan pada kaca segitiga
 







III.        DATA HASIL PERCOBAAN
Percobaan I: Pembiasan pada prisma plan paralel
no
Sudut datang (i)
Sudut bias (r)
d (m)
1.
10˚
0.009
2.
20˚
12˚
0.014
3.
30˚
18˚
0.022
4.
40˚
26˚
0.027
5.
50˚
29˚
0.039
6.
60˚
36˚
0.052
7.
70˚
38˚
0.071
8.
80˚
39˚
0.089

             Percobaan II: Pemantulan internal
Kaca Prisma
I
r
Lengkung
30˚
30˚

40˚
40˚

60˚
60˚





Percobaan III: Pembiasan pada kaca prisma segitiga
No
Sudu datang (i)
Sudut bias (r)
Sudu deviasi (δ)
1.
50˚
20˚
30˚
2.
60˚
29˚
43˚
3.
70˚
34˚
56˚
4.
80˚
40˚
70˚
Sudut deviasi minimum
30˚

IV.        ANALISA DATA
Pada percobaan kali ini adalah percobaan tentang pembiasan dan pemantulan cahaya .tujuan dari percobaan ini adalah dapat memahamipemantulan dan pembiasan pada prisma segitiga,prisma plan parallel dan prisma setengah lingkaran.dapat mencari nilai dari n plan parallel ( indeks bias dari plan parallel ) dan juga d (pergeseran) pada prisma plan parallel. Dan dapat mencaei sudut deviasi minimum (δ) dari prsma segitiga .
Sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain adalah tiga buah prisma yaitu prisma plan parallel, prisma segitiga ,dan juga prisma setengah lingkaran yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena pemantulam dan pembiasan. Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut dating ,sudut bias,dan sudut pantul juga digunakan untuk mengukur sudut deviasi minimum.jarum pentul digunakan untuk menandai titik dimana sinar pantul tersebut terbentuk.laser pointer adalah merupakan berkas cahay yang akan digunakan dalam percobaan ini.kertas digunakan untuk menggambar hasil proyeksi dengan menggunakan spidol untuk mempermudah proses perhitungan (pengukuran). Penggaris digunakan untuk menggaris dan juga untuk mengukur jarak pergeseran (d) pada prisma plan parallel antara sinar dating dengan sinar pantul.
Pada percobaan ini dilakukan percobaan sebanyak tiga kali dengan menggunakan prisma yang berbeda beda tersebut.
            Percobaan 1.
Percobaan pertama ini menggunakan prisma plan parallel .adapuntujuanya adlah mencari nilai index bias prisma dan pergeseran (d).setelah semua alat siap kemudian dilakukan percobaan dengan meengukur sudut dating ,sudut bias ,dan pergeseranya.setelah didapatlan nilai sudut dating (i) dan sudut bias ( r ) .kedua persamaan tersebut diubah ke bentuk persamaan sinus dimana sudut dating yaitu (i) diubah menjadi sin i, dan sudut bias ( r) diubah menjadi sin r. yang mana dari kedua persamaan tersebut selanjutnya dibuat grafik hubungab antara sin i dengan sin r .sin i merupakan sumbu y dan sin r adalah merupakan sumbu x.kemudian dari grafik tersebut dapat dicari nilai kemiringanya yaitu y = mx +c dimana nili m dari persamaan tersebut merupakan indeks bias dari prisma plan parallel.ini merupakan cara penentuan indeks bias dari suatu kaca dengan menggunakan metode grafik.
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan metode grafik tadi akan di bandingkan dengan hasil dari perhitungan manual.dari percobaan yang telahdilakukan didapatkan nilai persamaan dari grafik adalah  y = 1,4594 x + 0,0365 . shingga didapatkan nilai dari n plan paralleladalah sebesar  1,4594 atau 1,5 .sedangkan apabila dilakukan dengan perhitungan dadapatkannilai n sebesar 1,6 .dari literature didapatkan bahwa nilai dari n gelas adalah 1,5 – 1,9. Sehingga apabila hasil dari grafik dan hasil dari perhitungan maka hasilnya hampirmendekati dengan literature, sehingga percobaan ini berjalan dengan baik meskipum ad juga hal hal yang berpengaruh.
Selanjutnya adalah menentukan nilai pergeseran antara sudut datang dengan sudut pantul dengan menggunakan metode perhitungan yang hasilnya dibandingkan dengan hasil percobaan.dengan metode perhitungan nilai pergeseran di cari dengan menggunakan persamaan : d = t . sin (i-r)/ cos r  
                Sehingga didapatkan nilai dari perhitungan adalah :
No
Hasil percobaan (m)
Hasil perhitungan (m)
1.
0.009
0.00899
2.
0.014
0.01465
3.
0.022
0.0225
4.
0.027
0.0277
5.
0.039
0.0422
6.
0.052
0.0517
7.
0.071
0.0693
8.
0.089
0.0886
Didapatkan  hasil yang mendekati dengan hasil perhitungan antara hasil perhitungan dengan hasil percobaan. Didapatkan hasil yang tidak terlaluberbeda jauh dengan hasil percobaan bahkan hanpir mendekati
Percobaan 2 .
Pada percobaan ke dua ini adalah untuk menentukan sudut interval total dari prisma setengah lingkaran .sudut internal adalah sudut yang diman sudut dating ( yaitu sudut yang terbentuk dari sinar dating dan garis normal). Sama besarnya dengan sudutpantul ( yaitu sudut antara sinar pantul dengan garis normal). Adapun cara menentukan sudut tersebut adalah dengan menembakan laser tepat pada titik tengah dari prisma setengah lingkaran tersebut. Lalu dicari sudut datang dan sudut pantul yang sama .
Pada percobaan yang dilakukan didapatkan nilai sudut internal dari prisma setengah lingkaran adlah 300 ,400 , 500 . ada tiga buah sudut internal dari prisma setengah lingkaran antara sinar datang dan sinar pantul akan membentuk segitiga sama sisi diman a adalah sudut datangdan b adalah sudut pantul .
            Pecobaan 3:
Pada percobaan ketiga ini adalah menentukan sudut deviasi minimum. Prinsip percobaan ya hamper sama dengan percobaan sebelumnya.hanya saja menggunakan prisma yang berbeda yaitu prisma segitiga.dari hasil percobaan tersebut akan dibandingkan dengan hasil perhitunganya dengan menggunakan rumus . (δ)min = 2θ1 – A . dimana θ adalah besarnya sudut datang dan A adalah sudut segitiga. Sudut deviasi minimum adalah sudut yang diperoleh antara persimpangan sinar datang dengan perpanjangan sinar pantul.
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil perbandingan antara hasil dari percobaan dengan hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
No
Hasil percobaan
Hasil perhitungan
1.
300
100
2.
430
300
3.
560
500
4.
700
700

Dari data di atas didapatkan hasil yang hamper mendekati antar hasil percobaan dengan hasil perhitungan .sudut deviasi minimum adalah sudut yang paling kecil maka dari data di atas sudut deviasi hasil percobaan adalah sebesar 300 sedangkan sudut deviasi minimum dari hasil perhitungan adalah sebesar 100 .
Adapun hal hal yang mempengaruhi dalam percobaan ini adalah antara lain .laser yang digunakan kurang baik sehingga cahayanya terkadang meredup sehingga menghambat dalam melakukan percobaan .selain itu cahayanya terlalu terang pada ruangan sehingga jalanya sinar kurang dapat dilihat dan di amati. Pengukuran dengan busur derajat yang kurang baik dan benar.selanjutnya adalh dalam menggaris (membuat proyeksi sinar pada kertas) kurang tepat terkadang sinar yang terbentuk tidak tepat terproyeksipada garis dikertas.
V.                KESIMPULAN
1.      Jika terdapat sinar datang yang menembus dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat maka sinar dibelokan mendekati garis normal.tetapi apabila kebalikanya sinar akan dibelokan nenjauhi garis normal.
Hukum pemantulan : θ1  =   θr
Hukum pembiasan   : n1 sin θ1  = nr sin θr
2.      indeks bias kaca plan parallel (gelas) dari literatue adalah 1,5 -1,9 sedangkan dari grafik didapatkan  n = 1,5 dari perhitungan  n = 1,6 .
3.      pergeseran dari sinar datang dengan sinar pantul pada prisma plan parallel adalah
No
Θ
d (m)
d’ (m)
1.
100
0.009
0.00899
2.
200
0.014
0.01465
3.
300
0.022
0.0225
4.
400
0.027
0.0277
5.
500
0.039
0.0422
6.
600
0.052
0.0517
7.
700
0.071
0.0693
8.
800
0.089
0.0886
4.      sudut internal dari prisma setengah lingkaran adalah 300 , 400 , 600 .
5.      sudut deviasi minimum . ) dari prisma segitiga dari percobaan dengan dari perhitungan adalah .
No
Hasil percobaan
Hasil perhitungan
1.
300
100
2.
430
300
3.
560
500
4.
700
700
Sudut deviasi minimumnya dalah untuk percobaan adalah 300 dan dari perhitungan adalah 100
VI.                                    DAFTAR PUSTAKA
Ø  Adit.2010.SifatCahaya.online.klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/sifat-cahaya/.diakses pada 1/3/2012
Ø  Anonim.2010.PembiasanCahaya.online.klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/sifat-cahaya/. diakses pada 1/3/2012
Ø  Johan. 2008. Pembiasan Cahaya. Depok: SMPN 9 Depok
Ø  Kanginan.Marthen.2007.Fisika Untuk SMA .Jakarta : penerbit Erlangga.
Ø  Liliana. ______. Pemodelan Pemantulan dan Pembiasan Cahaya Oleh Obyek Mengkilap dan Obyek Transparan dengan Menggunakan Ray Tracing.Surabaya : Universitas Kristen Petra
Ø  Pedrotti.1933.Introduction to Optics . New Jersey : Prentice Hall.
Ø  Serway,R.A. 2004 .Physics for Sciensts and Enginer 6th edition. London : Prentice Hall.
VII.          LAMPIRAN
·                                                                                                           Perhitungan
·   grafik





















v  Peritungan
a.           mencari indeks bias plan parallel
1)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr  = sin  100/ sin  50
                           = 0.17/0.09 =1.9
2)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr   = sin  200/ sin  120
                                  = 0.34/0.21 =1.6
3)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr  = sin  300/ sin  180
                          = 0.5/0.31 = 1.6
4)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr  = sin  400/ sin  260
                           = 0.64/0.44 = 1.5
5)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr  = sin  500/ sin  290
                           =0.77/0.48 = 1.6
6)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr  = sin  600/ sin  360
                           = 0.87/0.59 = 1.5
7)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr  = sin  700/ sin  380
                           = 0.94/0.62 = 1.5

8)   n1 sin θ1  = nr sin θr
nr = sin θ1/ sin θr  = sin  800/ sin  390
                          = 0.98/0.63 = 1.6
n = ∑ n total /8 = 12.8/8 = 1.6 
b.        Menetukan nilai pergeseran dengan perhitungan
Ø  
                                    

Ø
                               

Ø  
                                 
Ø  
                                
Ø    
                                  
Ø   
                                 
Ø   
                                 
Ø  
                               
c.       Menentukan sudut deviasi p-ada prisma segitiga A =  100
a.        (δ)min = 2θ1 – A
       
b.      (δ)min = 2θ1 – A

c.       (δ)min = 2θ1 – A
d.      (δ)min = 2θ1 – A
  







v  Grafik