Sabtu, 14 Februari 2009

KROMOSOM SEX

Salah satu karakter yang sering dipilih untuk tujuan budidaya ikan (produksi) adalah pertumbuhan. Banyak cara telah dilakukan agar pertumbuhan ikan menjadi lebih baik dari tetua atau generasi sebelumnya. Cara-cara aplikatif yang dapat dilakukan adalah melalui seleksi (baik individu, famili atau kombinasi keduanya), manipulasi set kromosom, sex reversal, hibridisasi maupun transfer gen.

Seleksi merupakan kegiatan memilih karakter unggul tertentu sesuai dengan keinginan pelaku seleksi. Yang termasuk dalam katagori ini adalah penangkaran selektif ( selective breeding). Inti dari teknik ini adalah memilih karakter tertentu yang unggul dan lebih baik dari tetuanya agar muncul atau diturunkan pada generasi berikutnya. Secara sederhana, pemilihan teknik ini didasarkan pada nilai heritabilitas ikan pada karakter tertentu yang dipilih. Nilainya berkisar antara 0 hingga 1, walaupun terkadang dapat pula dihasilkan individu/populasi yang nilainya minus (-). Jika hal itu terjadi, maka populasi/individu ini tidak digunakan untuk proses seleksi di tahap berikutnya.
Manipulasi set kromosom, umumnya digunakan untuk memproduksi individu triploid dan tetraploid; walaupun target produk akhirnya tetaplah triploid. Hal ini karena individu triploid memiliki beberapa keunggulan baik dalam efisiensi terhadap pakan dan pertumbuhan. Teknik ini seringkali digunakan untuk mengontrol terjadinya pemijahan tak terkendali dalam suatu perairan.
Sex reversal diterapkan dengan memanfaatkan karakter unggul tertentu yang terpaut dengan jenis kelamin. Pada ikan tertentu (misalnya nila) bahkan sudah dimanfaatkan untuk menghasilkan individu baru yang super jantan (memiliki kromosom YY).
Hibridisasi merupakan teknologi genetik yang sederhana, namun penerapannya pada spesies tertentu dapat menghasilkan turunan yang sangat lebih baik dibandingkan tetuanya. Teknik ini memanfaatkan bertemu dan aktifnya gen dominan yang sebelumnya belum optimal pada kedua tetuanya.
Teknologi transfer gen memang tergolong baru di Indonesia. Namun dengan beberapa kelebihannya, upaya penerapannya sudah mulai banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Intinya, teknik ini dilakukan dengan memasukkan gen tertentu terpilih agar menyatu dan akti di genome inang (host)nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar